Tanda Gejala Penyakit Asma
Penyakit asma ini dikenal dalam masyarakat awam dengan istilah bengek. Bengek ini adalah suara khas penderita asma ketika sedang kambuh atau disebut pula dengan mengi. Kita harus berhati-hati dan waspada bila ada anggota keluarga kita yang menderita penyakit asma ini karena datangnya juga tiba-tiba bila sedang kambuh dan serangan asma ini bisa berulang terjadi.
Pada dasarnya asma ini adalah peradangan kronik saluran nafas, sehingga bukan hanya penyempitan saluran nafasnya saja. Demikian yang diutarakan oleh Dr.Priyadi Wijayarko Sp.P staf dokter mitra spesialis Paru RS Telogorejo Semarang. Peradangan kronik ini akan menyebabkan saluran nafas menjadi hipersensitif. Saluran nafas akan mudah mengkerut jika terkena rangsangan baik itu rangsangan berupa cuaca atau sesuatu yang sensitif.
Biasanya peradangan ini menyebabkan dinding saluran nafas menjadi tebal. Dinding yang tebal ini menjadikan diameter saluran nafas mengecil. Selain itu juga akan juga menyebabkan produksi dahak atau lendir bertambah banyak sehingga akan menjadikan saluran nafas kian mengecil.
Gejala Asma bisa kita kenali dengan tanda awalnya adanya keluhan batuk, rasa berat dirasakan di dada, rasa seperti tertekan dan kemudian hal ini akan berlanjut yang menyebabkan seseorang itu akan menjadi sesak nafas. Tanda gejala penyakit asma yang paling ringan adalah batuk dan seringkali terjadi ada waktu malam hari sampai dengan menjelang pagi. Pencetus batuk pada asma oleh karena zat-zat tertentu apakah lewat makanan atau kontak makanan atau pun kontak hidup.
Penyebab penyakit asma bisa dikarenakan faktor keluarga (keturunan). Hal ini bisa kita ketahui tatkala kita anamnese pasien asma kita tanyakan apakah ada adik atau kakak, orangtua, atau kakek neneknya yang punya penyakit yang sama. Namun bisa juga bagi anak yang lahir dengan berat badan rendah, bayi sering batuk pilek menjadi salah satu gejala tanda asma. Bisa juga karena tidak kuat dengan polusi seperti halnya bila sang ayah merokok di rumah. Jadi asma adalah multi faktor, tidak selalu keturunan, tetapi ada hal-hal yang memudahkan terjadinya asma ini. Asma pada anak juga banyak terjadi pula di sekeliling kita.
Pengobatan asma yang dianjurkan adalah dengan tehnik cara pemberian obat secara inhalasi. Hal ini karena dengan pengobatan dengan obat inhalasi ini bekerja langsung di target organ yang sakit tersebut. Pilihan obat inhalasi untuk penderita asma ini jika digunakan dalam jangka waktu lama relatif aman. Karena dosis yang diberikannya pula sangat rendah. Tentunya hal ini pula harus atas anjuran dokter dan tim medis pula.
Pada penyakit apapun jika kita lebih dini mengetahuinya tanda serta gejalanya maka pengobatan akan menjadi lebih mudah. Jika pengobatan tidak kuat maka kambuhnya penyakit asma akan sering terjadi. Sehingga mengenali asma perlu pula kita ketahui bersama.
Pada dasarnya asma ini adalah peradangan kronik saluran nafas, sehingga bukan hanya penyempitan saluran nafasnya saja. Demikian yang diutarakan oleh Dr.Priyadi Wijayarko Sp.P staf dokter mitra spesialis Paru RS Telogorejo Semarang. Peradangan kronik ini akan menyebabkan saluran nafas menjadi hipersensitif. Saluran nafas akan mudah mengkerut jika terkena rangsangan baik itu rangsangan berupa cuaca atau sesuatu yang sensitif.
Biasanya peradangan ini menyebabkan dinding saluran nafas menjadi tebal. Dinding yang tebal ini menjadikan diameter saluran nafas mengecil. Selain itu juga akan juga menyebabkan produksi dahak atau lendir bertambah banyak sehingga akan menjadikan saluran nafas kian mengecil.
Gejala Asma bisa kita kenali dengan tanda awalnya adanya keluhan batuk, rasa berat dirasakan di dada, rasa seperti tertekan dan kemudian hal ini akan berlanjut yang menyebabkan seseorang itu akan menjadi sesak nafas. Tanda gejala penyakit asma yang paling ringan adalah batuk dan seringkali terjadi ada waktu malam hari sampai dengan menjelang pagi. Pencetus batuk pada asma oleh karena zat-zat tertentu apakah lewat makanan atau kontak makanan atau pun kontak hidup.
Penyebab penyakit asma bisa dikarenakan faktor keluarga (keturunan). Hal ini bisa kita ketahui tatkala kita anamnese pasien asma kita tanyakan apakah ada adik atau kakak, orangtua, atau kakek neneknya yang punya penyakit yang sama. Namun bisa juga bagi anak yang lahir dengan berat badan rendah, bayi sering batuk pilek menjadi salah satu gejala tanda asma. Bisa juga karena tidak kuat dengan polusi seperti halnya bila sang ayah merokok di rumah. Jadi asma adalah multi faktor, tidak selalu keturunan, tetapi ada hal-hal yang memudahkan terjadinya asma ini. Asma pada anak juga banyak terjadi pula di sekeliling kita.
Pengobatan asma yang dianjurkan adalah dengan tehnik cara pemberian obat secara inhalasi. Hal ini karena dengan pengobatan dengan obat inhalasi ini bekerja langsung di target organ yang sakit tersebut. Pilihan obat inhalasi untuk penderita asma ini jika digunakan dalam jangka waktu lama relatif aman. Karena dosis yang diberikannya pula sangat rendah. Tentunya hal ini pula harus atas anjuran dokter dan tim medis pula.
Pada penyakit apapun jika kita lebih dini mengetahuinya tanda serta gejalanya maka pengobatan akan menjadi lebih mudah. Jika pengobatan tidak kuat maka kambuhnya penyakit asma akan sering terjadi. Sehingga mengenali asma perlu pula kita ketahui bersama.
0 komentar:
Posting Komentar